Selasa, 06 Juni 2017

Ujung Juni

malam ini,
biarkan aku menulis di atas kanvas
tuk remukkan hati yang kini seperti cadas
sesapi bilur luka pahit yang membekas
biarlah menepi bersama asa yang tlah kandas

lagi,
aku berdansa memeluk hujan
menangisi tiap rinainya di penghujung malam
Juni, mengapa kau hampiriku dengan kesedihan
tidakkah kau lihat aku tlah kelelahan?

rerimbun kamboja teduhi seulas senyuman
terhampar tanah merah basah membalut sang pemiliknya
sementara aku berteman hujan memeluk pusaranya
di sebuah penghujung Juni

20:16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar