Senin, 24 April 2017

Cinta tak semudah itu

Sebenarnya galau hatiku setelah mengatakan itu, sebagai wanita normal, mana ada yang menolak jika diajak menikah oleh pria seperti Sammy. Seorang pengusaha muda yang sukses, berkepribadian menyenangkan dan open minded. Dia seorang pemuda yang berwawasan luas, meski usianya hanya terpaut setahun lebih tua dariku tapi dia telah sukses di usia mudanya. Berbeda jauh denganku, ah minder rasanya.

“Are you kidding, right?” Tanyanya penasaran

“Seandainya saja aku bisa bercanda untuk hal ini Sam,” ucapku dalam hati

“Hey, Im serious. Dont you believe that? Jawabku

“Please tell me Nesa, why i cant marry with you?” Its all about a distance?

Ah, aku sudah tahu jawabanmu jika  mengatakan bahwa ini semua tentang jarak.

“Distance is not the big problem for me Nesa, nothing is impossible.” Itu jawabanmu

Dan sebenarnya aku pun sependapat dengan Sammy. Apalagi dengan posisinya sekarang ini, keliling dunia mungkin seperti keliling kota. Komunikasi juga semakin canggih, sehingga meskipun jauh kita bisa tetap “keep in touch” setiap saat.

Tapi aku tetap tak bisa, meski hatiku mau. Lalu apa yang akan kukatakan pada orang-orang di luar sana?

"Kau kenal pria itu darimana, Nes? Apa tidak salah?"

Mereka pasti akan bertanya, bagaimana mungkin aku yang seorang wanita berpendidikan menemukan jodohnya melalui dunia maya? Meski hal seperti itu bukanlah hal yang aneh di masa sekarang. Hanya aku saja yang merasa tak siap dengan itu semua. Aku juga tak ingin mendengar dari mulut-mulut gatal itu, bahwa aku ini gadis yang tak laku di dunia nyata. Padahal, mungkin saja begitukan? Buktinya hingga saat ini, tak ada satupun lelaki yang mendekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar