Jumat, 04 Juli 2014

Sekilas cerita piket kemarin

Aku sempat kagum dengan seorang ibu kemarin. Dia datang ke sekolahku, bermaksud untuk mendaftarkan anaknya. Saat itu sekolah sepi, hanya ada aku dan dua orang temanku yang kebetulan sedang giliran piket.
"Ada yang bisa saya bantu Bu?"
"Saya mau ndaftar Bu,"
"Hmm, maaf mendaftar apa ya Bu?" Tanyaku

Karena kebetulan sekolahku pun sedang membutuhkan guru baru. Tapi maaf, kalau dilihat dari sudut penampilan kayaknya sih gak mungkin. Hehe
"Saya mau mendaftar sekolah untuk anak saya." Ujarnya
"Oh maaf, kalau itu sudah tutup sejak bulan Maret. Anak-anak baru sudah tinggal berangkat saja Bu, disini pendaftaran lebih awal dari sekolah lainnya." Kucoba untuk menjelaskan
"Atau Ibu mau mendaftar di sekolah kami yang satunya, tempatnya lebih strategis di tengah kota. Kalau sekarang, pendaftaran masih di buka."
"Wah, terlalu jauh itu Mbak."

Setelah kutanya, rumah beliau memang cukup jauh dari tempat kami. Jarak rumahnya sampai sekolah ini sekitar setengah jam perjalanan lebih dengan jalan yang amat menantang. Kenapa aku bisa tahu, karena setiap minggu aku kuliah di tempat yang sama dengan tempat tinggalnya.
Masya Allaah. orang kok niat banget datang kemari hanya demi menyekolahkan anaknya yang masih kecil. Hanya sekolah TK, dan sekolahku juga terbilang cukup mahal dari biayanya.
Orangtua sekarang memang hebat, ingin yang terbaik untuk anaknya. Ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik untuk anaknya, meski harus rela berkorban banyak. Untuk seorang Ibu yang aku tak tahu namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar