Aku tahu, bahwa kau tak ingin melampaui batasan. Sama halnya
aku, tetap setia dengan alasan demikian. Maka disinilah kita, berkawan setia
dengan kesepian. Memuja hening di antara kebisingan.
Ingin kuusik pena rindu, di antara gemericik airair doa yang
mengucur. Ingin kusapa rindu, di tengah nyeri yang membilur. Uhh, bilakah “jeda”
ini akan hancur?
Kupungut resah di antara lelah yang memayah. Segala bentuk
percaya bertemu dengan uji, haruskah?
Wahai gerimis kecil, terdengarkah olehmu aku memanggil? Serak
tangisku di antara gigil. Terpisah dari-nya buatku kerdil.
Aku takkan pernah bertanya tentang makna cinta, karena ia
selalu hadir pada tiap doa di tengah rindu yang kupunya.
Masih kumiliki sebentuk percaya, di tengah-tengah mustahil yang menggurita. Karena cinta 'kan selalu merindukan doa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar