Minggu, 15 Februari 2015

Rainbow Milk


Seperti biasa, tiap hari Rabu ada variasi kegiatan di sekolah. Kebetulan Rabu kemarin, 10 Februari 2015 jadwalnya sains. Hmm, bingung juga sih mau buat kegiatan apa. Tapi ide yang satu ini layak juga dicoba. Membuat pelangi dari susu, mencoba untuk membuat sesuatu yang agak berbeda dari biasanya. 

Tapi anak-anak akan sangat menyukai kegiatan ini. Mereka akan sangat menikmati proses yang terjadi akibat bercampurnya susu, pewarna dan cairan pencuci piring.

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Susu kental manis ( putih )
2. Pewarna makanan ( semakin banyak warna yang digunakan, akan semakin menarik)
3. Cairan pencuci piring ( di sini saya menggunakan sunlight)
4. Cotton buds
5. Mangkok kecil




langkah bermain :
Tuangkan susu kental manis pada mangkok, encerkan dengan sedikit air. Lalu teteskan pewarna makanan pada susu tersebut,jangan diaduk.
ambillah sebuah cotton bud lalu celupkan ke dalam cairan sunlight. Masukkan cotton bud yang telah berlumur sunlight itu ke dalam pewarna tadi. lalu lihatlah apa yang terjadi!! Anak-anak akan merasa amazing. Semakin beragam warna yang kita teteskan, mungkin akan lebih menarik lagi.

Setelah selesai dengan kegiatan ini, hasil campuran susu ini dapat kita gunakan untuk melukis sehingga tidak ada yang terbuang percuma.

Are you interesting? silahkan dicoba


Hasil percobaan, dapat digunakan untuk melukis.



Sabtu, 14 Februari 2015

SURAT UNTUK UMMI-KU



Ummi...

Pertama, ingin kuucapkan berjuta kesyukuran pada Sang Rahman, bahwa betapa diriku teramat beruntung. Karena dari rahimmu, aku dilahirkan.
Kedua, semoga kau dalam kondisi sehat dan selalu dalam kasih sayang Allah, sebagaimana akupun teramat sayang padamu.
Ketiga, ingin kukatakan bahwa anakmu ini sangat merindukanmu. Ternyata tak mudah untuk melalui hari tanpa senyum dan pelukan darimu.

Ummi, di tiap bilangan harimu, aku yakin bahwa ada aku di embusan nafasmu. Ada namaku di untaian doa dan sujud panjangmu. Aku? Maafkan Ummi, jika aku sering melalaikanmu.
You treat me like a rose
You give room to grow
You shone the light to love on me
And give me air, so i can breathe

Ummi, dengan cara apa kuharus berterima kasih? Bagaimana ku membalas cinta dan pengorbananmu.
Tak pernah kau sesal darah yang tlah mengalir, karena itulah sang mawar berbunga.
Tak kau ungkit peluh yang menetes, sebab itu mawar ini tumbuh.
Dan tak kau hirau airmata yang tertumpah, asal mawar itu bermahkota indah. 

Ummiiii...kaulah anugerah

Ummiku sayang,
Bening matamu pancaran ketulusan, lembut belaimu simbol ketegaran dan doa-doamu adalah kekuatan. Lalu, apa lagi yang kuperlukan?

Aku punya Sang Rahman, dan kau...Ummi
Seandainya seluruh dunia menolak dan mengolokku, maka kau-lah tempatku pulang
Sekiranya dunia menyakitiku, di pangkuanmu-lah aku mengadu
Tiada tempat sedamai dalam pelukanmu

Dan lihatlah Ummi,
Setelah bilangan tahun, mawar yang kau jaga dengan seluruh nyawamu kini telah merekah
Mencoba menebar harum dari hasil keringat dan cucuran darahmu
Ummi, telah kau jaga kelopak-kelopakku agar tak kering berguguran
kau tebarkan semerbak harumku, dengan doa-doa yang tak lelah kau siramkan
Aku bangga menjadi sekuntum mawar di taman hidupmu

Doakan aku Ummi,
Agar kumampu menjaga izzah dan selalu menjadi kebanggaan

Ummiku,
Selamanya aku kan menjadi bunga mawarmu
Mungkin, takkan mampu kulimpahi hidupmu dengan permata
Juga menghadirkan kepadamu isi dunia
Namun kupinta pada Allah untuk selalu menjadi bunga mawarmu
Mawar yang kelak akan tumbuh di taman surga
Menaburi tiap jengkal jalanmu kelak
Mewangikan taman surgamu

Ya Allah, ijinkan aku tuk tumbuh di taman surgamu
Ijinkan aku tuk menjemput Ummiku kelak di surga
Ummi, semoga mampu kusandarkan lagi tubuhku di pelukmu
Dan semoga Allah mengijinkanku tuk merawatmu, layaknya dulu kau membesarkanku dengan limpahan kasih dan cinta

Itulah doa dan harapanku Ummi,
Semoga Allah selalu mengabulkan doa yang kau panjatkan. Karena kutahu, di setiap doa yang kau lontarkan ke langit, sudah pasti ada namaku di sana.