Aku menantimu dari balik jendela
Diantara gerimis yang tak kunjung mereda
Kumasih menunggumu datang
Menatap kosong ke arah jalanan
Adakah kau diantara hiruk-pikuk keramaian
Namun tak kunjung kau
datang
Kemanakah kau bocah kecilku sayang
Lalu kutersedak oleh pahitnya kenyataan
Bahwa kau tlah dimakamkan kemarin siang
Nyawamu melayang di ujung senapan
Permataku takkan pernah pulang
Tiada lagi celotehmu diantara makan malam
Lenyap merdumu kala menyenandungkan kalam
Tak mungkin lagi memelukmu hingga terpejam
Mereka merampas separuh nyawaku dengan kejam
Mereka bilang kenangan ibarat emas
Aku tak inginkan itu
Aku hanya inginkan kehadiran bola mataku
Memeluk dan sirnakan sgala cemas
Oh, tapi cinta saja tak bisa menjagamu
Hingga kau harus diterjang peluru
Para serdadu budak nafsu
Oh, malaikat kecilku, betapa ibu rindu
Seandainya tiap tetes airmata dapat menjadi tangga
Dan segala rasa sakit hatiku menjadi titian
Maka akan kulalui jalan itu menuju surga
Membawa bocah kecilku kembali pulang dalam pelukan
7714
Tidak ada komentar:
Posting Komentar