Dunia
pendidikan anak usia dini dipelopori oleh beberapa tokoh yang intens
memperhatikan serta mempelajari tentang anak. Tokoh-tokoh tersebut mengemukakan
teori yang digunakan atau menjadi landasan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan di lembaga PAUD. Tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Martin Luther
Tokoh
ini menekankan agar menggunakan sekolah sebagai sarana untuk mengajarkan anak
membaca dan keluarga merupakan peletak dasar pendidikan bagi anak. Pendidikan
dan sekolah merupakan tempat bagi anak untuk bersosialisasi dan sebagai sarana
religius dan penegakan moral.
2.
John Amos Comenius
Pendidikan
harus dimulai sejak dini dan harus mengikuti perkembangan anak yang memberikan
kesempatan pada anak untuk menggunakan seluruh indranya.
3.
John Locke
John
Locke pencetus teori Tabula Rasa yang
menganggap bahwa anak sebagai kertas putih yang dapat diisi dengan intervensi
dari lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya lingkungan sangat berpengaruh dalam proses
pembentukan seorang anak. Artinya adalah bahwa pengalaman yang diperoleh anak
bersama dengan lingkungannya akan dapat menentukan karakter anak.
4.
JJ Rousseau
Pendekatannya
adalah bahwa pendidikan sebaiknya dikembalikan ke alam yang kemudian disebut
naturalism. Dia juga menyarankan agar pendidikan jangan memberi batasan pada
anak karena dapat menghambat perkembangan anak.
5.
Pestalozzy
Pestalozzy
menekankan pada pengembangan aspek sosial sehingga anak dapat beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya dan mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna.
Pandangan dasar pertama yang dikemukakannya menekankan pada pengamatan alam
karena semua pengetahuan bersumber dari alam. Pandangannya yang kedua adalah
menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak sehingga anak mampu mengolah kesan pengamatannya
menjadi suatu pengetahuan. Pandangannya menyatakan bahwa pembelajaran pada anak
harus berjalan secara sistematis dan teratur setingkat demi setingkat dimulai
dari yang sederhana menuju ke kompleks dan dari yang mudah ke yang sukar.
6.
Froebel
Pandangan
dasar yang dikemukakannya adalah pengembangan otoaktivitas sebagai prinsip
utama pendidikan anak, yaitu anak harus didorong untuk aktif dalam setiap
kesempatan. Pandangan kedua adalah kebebasan atau suasana merdeka sehingga anak
akan dapat dengan leluasa mengembangkan otoaktivitasnya. Pandangan ketiga
adalah pengamatan dan peragaan dimana seorang anak belajar melalui pengamatan
atau peniruan sehingga pendidik harus dapat memperagakan atau menjadi contoh
yang baik bagi anak.
7.
John Dewey
Pandangannya
menekankan pada minat anak. Penyusunan kurikulum harus berpusat pada anak.
8.
Maria Montessori
Prinsip
yang dikemukakanya antara lain sebagai berikut.
- Menghargai anak, artinya adalah bahwa proses pengembangan yang dilakukan pada anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak.
- Absorbent mind (pemikiran yang cepat menyerap), artinya bahwa setiap informasi yang diterima anak melalui indranya akan sangat mudah terserap dalam diri anak, sehingga pendidik harus hati-hati dalam menyampaikan suatu konsep agar anak tidak salah dalam menyerapnya.
- Sensitive periods (masa peka), artinya bahwa seuatu kemampuan atau keterampilan akan dapat berkembang sangat optimal/pesat pada masa tertentu. Proses ini akan mati dan tidak akan muncul lagi dimasa mendatang.
9.
Jean Piaget
Pandangannya
adalah bahwa seorang anak memiliki keterlibatan aktif dengan lingkungannya
melalui pengalaman langsung dan perkembangan intelektual dalam diri seseorang
akan berkembang secara terus menerus.
10. Howard Gardner
Howard
Gardner menyampaikan teorinya tentang kecerdasan majemuk (multiple
Intelligences) yang artinya bahwa setiap individu meungkin saja memiliki lebih
dari satu kecerdasan dan apabila kecerdasan yang dimilikinya dikembangkan
secara optimal akan menghasilkan kesuksesan.
Ki Hajar Dewantoro
Ki
Hajar Dewantoro menyatakan bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan yang
merupakan cara memberi ilmu pengetahuan dan kecakapan kepada anak-anak sehingga
berguna bagi kehidupannya lahir dan batin. Dia juga berpendapat bahwa anak-anak
adalah makhluk hidup yang memiliki kodratnya masing-masing dan pendidik hanya
membantu anak mengembangkan kodratnya tersebut.
ijin kopas ya kak. makasih
BalasHapus